Tuesday 30 December 2014

Apakah Ini Brand Fashion Luar Negri ? Tidak 100% Indonesia

Mumpung lagi hujan nih guys di kota ane sering ujan nih jadi di rumah aja, yaak kali ini saya akan membahas tentang brand fashion indonesia yang mungkin banyak yang mengira milik luar negri tapi sebenernya brand tersebut 100% milik indonesia loh guys harus bangga dong, langsung aja yuk di cek....




1. OUVAL RSCH

Ouval Research didirikan oleh tiga anak muda yaitu M. Rizki Yanuar,Firman Firdaus, dan Arif Maskom pada tahun 1997. Ketiganya adalah pemain skateboard. Berawal dari keinginan mereka untuk memenuhi kebutuhan komunitas skateboard. Maka lahirlah ide-ide kreatif dan inovatif hasil pemikiran idealis dari ketiga anak muda itu. 

Kisah sukses ini diawali dengan hasil patungan yang menghasilkan modal sebesar Rp. 200 ribu. Dari modal kecil itu mengalirlah kaos dan sweater karya-karya kreatif dari Ouval, yang dimulai dengan melayani usaha sesuai dengan pesanan dari konsumen juga dengan sistem konsinyasi.

Hingga pada tahun 2000 Ouval Research membuka toko sendiri di Jalan Buah Batu, Bandung dengan modal Rp. 20 juta untuk sewa tempat, disain ruangan dan persediaan barang. Dari sinilah mereka mengawali sukses sebagai pebisnis clothing dengan design kaos dan design sweater yang sukses. Disusul pada tahun 2003 Ouval mengembangkan usahanya dengan membuka toko lagi di di Jalan Sultan Agung, kawasan elit di Bandung, dengan modal Rp. 60 juta. Toko ini yang menjadi perpanjangan distribusi produk kaos dan sweater melalui berbagai distro diluar Bandung

Produk-produk kaos dan sweater Ouval Research telah menyebar lebih dari 100 distro di seluruh Indonesia. Apa yang membuat Ouval Research begitu sukses melakukan penetrasi pasar? Inilah rahasia sukses mereka “Kami Limited Edition” konsumen diberikan pelayanan yang special dengan desain produk yang terbatas tidak banyak ditemukan secara mudah. Ouval Research hanya mengeluarkan 30 design kaos atau sweater setiap bulannya dan tiap kaos dan sweater-nya hanya diproduksi sebanyak 50 sampai 100 buah saja. 




2. The Executive


Didirikan oleh Johanes Farial dengan nama PT. Delami Garment Industries pada tahun 1979 dan produk pertamanya adalah men's trousers dengan label WOOD n John Far. The executive lahir justru pada tahun 1984 dengan label Executive 99 n masih memproduksi men's trousers. Tahun 1987 mulai mengincar pasar dunia, amerika, eropa dan jepang. Brand lokal lainnya yang diproduksi oleh pabrik ini adalah Jockey, Et Cetera, Wrangler, Colorbox, Choya, Tira Jeans, Lee, Billabong.

Web: http://theexecutive.co.id/Didirikan oleh Johanes Farial dengan nama PT. Delami Garment Industries pada tahun 1979 dan produk pertamanya adalah men's trousers dengan label WOOD n John Far. The executive lahir justru pada tahun 1984 dengan label Executive 99 n masih memproduksi men's trousers. Tahun 1987 mulai mengincar pasar dunia, amerika, eropa dan jepang. Brand lokal lainnya yang diproduksi oleh pabrik ini adalah Jockey, Et Cetera, Wrangler, Colorbox, Choya, Tira Jeans, Lee, Billabong.






3. 3 Second




3 Second Clothing Store merupakan salah satu brand pakaian ternama di kalangan anak muda yang berpusat di kota Bandung. Pertama berdiri pada tahun 2001, 3 Second telah berkomitmen menyediakan fashion untuk kalangan sreetwear dewasa muda. Di Malang, outlet 3 Second berada di kawasan Soekarno-Hatta. Sebenarnya tidak hanya 3 Second saja brand yang bernaung, tetapi ada juga Greenlight, Moutley, serta Famo. Kesemuanya memang sengaja didesain untuk para kawula muda. Tersedia t-shirt, jaket, kemeja, sweater, celana panjang/pendek, topi, tas, ikat pinggang, sepatu, dan sandal. Didesain senyaman mungkin dengan gambar-gambar serta tulisan catchy yang unik. 






4. Kick Denim







Dimulai pada pertengahan tahun 2010 ide tentang KICK DENIM muncul, berangkat dari sebuah keinginan akan kesempurnaan dalam berfashion khususnya denim.


Dengan mengusung slogan atau tag line PIMP YOUR PANTS, KICK DENIM berusaha memberikan nuansa baru dalam dunia clothing Bandung dan Indonesia secara global. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk terus memperluas pasar sampai keluar negeri.





5. Peter Says Denim


Peter Says Denim merupakan brand asal kota Bandung yang berdiri sejak bulan November 2008 dan pemiliknya adalah Peter Firmansyah. Pria asal Sumedang ini sejak SMA memang gemar untuk mengubek-ubek pakaian di pedangang kaki lima, tapi sekarang pria ini sudah berhasil membuat brand sendiri, dan terkenal di Luar Negeri.

Tak butuh waktu relatif lama. Semua itu mampu dicapai Peter hanya dalam waktu 1,5 tahun sejak ia membuka usahanya pada November 2008. Kini, jins, kaus, dan topi yang menggunakan merek Petersaysdenim, bahkan, dikenakan para personel kelompok musik di luar negeri.

Hasrat Peter terhadap busana bermutu tumbuh saat ia masih SMA. Peter yang selesai SMA lalu dia menjadi pegawai toko pada tahun 2003 di surfing industry yang membuat produk seperti Rip Curl, Volcom, Globe, hingga Rusty. Untuk mempromosikan brand produknya, Peter Firmasnyah memanfaatkan internet dengan cara memanfaatkan fungsi jejaring sosial di internet, seperti Facebook, Twitter, dan surat elektronik untuk promosi dan berkomunikasi dengan pengguna Petersaysdenim. Strategi lain yang bisa dilakukan Peter adalah dengan meng- endorse band-band lokal maupun internasional.

Kepandaian bergaul dan sedikit kemampuan marketing membuat brand PSD pun semakin berkibar.Ini merupakan salah satu kebanggan bagi masyarakat Indonesia, untuk bangga terhadap produk lokal, serta menjadi pembelajaran bagi para generasi muda Indonesia.


6. LEA JEANS

Banyak yang menyangka bahwa Lea Jeans adalah produk luar negri. Namun faktanya produk dengan nama dan berbau kebarat-baratan yang digandrungi anak muda ini, adalah asli buatan Indonesia. Awalnya Produk Lea di perkenalkan di Singapura pada tahun 1973 untuk mendongkrak citranya. Saat itu Lea Jeans di kampanyekan sebagai produk Amerika Serikat. Alasannya, agar menjadi pilihan orang-orang indonesia yang berbelanja di Singapura, yang saat itu masih terlalu “aboard minded”. Baru pada tahun 1978 produk ini dipasarkan di indonesia hingga sekarang.

Lika-Liku Perjalanan Lea Jeans
Secara Akte Perusahaan Lea Jeans dari 1976. Sebelumnya Lea Jeans sudah produksi sejak 1972, tetapi belum didaftarkan. Menurut keterangan Leo Sandjaja, Direktur PT Lea Sanent, bahwa nama Lea diambil dari nama kakaknya. Awalnya perusahaan membuat t-shirt, garmen biasa dan baru mem-produksi jeans dimulai di Singapura, serta mendalami Brand Denim dengan partner di Singapura, dan dikembangkan tahun 1978 atau 1979. Waktu itu belum banyak brand Denim, tetapi orang suka produk Amerika. Kemudian dikembangkan dengan teknik pembuatan Denim.

Lea Jeans Bertahan dan Bersaing dengan Produk Asing
Kunci sukses Lea Jeans yang bertahan dan tetap mampu bersaing dengan produk asing/lokal yang sejenis hingga kini, karena serius menjaga kualitas serta harga yang rasional “good product and rational pricing” sebagai kuncinya. Untuk menjaga kualitas produk, Lea Jeans selektif mengontrol penggunaan bahan yang di gunakan, dibarengi harga rasional menjadikan Lea Jeans salah satu produk Indonesia yang mampu bersaing di level mancanegara dengan di dukung Pabrik dan Laundry sendiri sehingga mampu menekan pengeluaran berlebih.


7. Rown Division


Berawal dari pertengahan bulan Agustus 2007 di kota Surakarta Rown tercipta atas ide Ryo, dengan support yang selalu menjadi inspirasi dan berbekal sebuah semangat, keyakinan, dan secercah harapan untuk bisa mengangkat dan mengakui-kan karya sendiri, maka memutuskan untuk membangun sebuah clothing company dengan nama Rown. Rown division yang memasuki dunia fashion dengan spesifikasi sebuah clothing company mulai beradaptasi dengan merealisasikan kegemaran pada hal yang bernafaskan independent dengan mendistribusikan berbagai macam item stuff. 
Yah, tepat sekali Rown dipilih karena dulunya nama itu sengaja dipilih oleh Ryo, Kata itu menurutnya sangat unik dan gampang untuk diingat orang-orang bahwa itu punya Ryo. Mungkin, hampir 6 bulan bukanlah sebuah kurun waktu yang singkat untuk mencoba lebih memperkenalkan atau melekatkan brand kami ke masyarakat luas pada umumnya, walaupun banyak kritikan dan saran dari orang lain yang kita jadikan sebagai acuan untuk tetap belajar dari yang sebelumnya. Dan kini kami telah mengambil langkah yang lebih mantap!, yaitu membangun sebuah store sendiri dengan mendistribusikan product local, juga masih dan tetap memakai nama Rown Division yang beralamtkan di jl.kalitan no.3 penumping,solo. Pengorbanan harus selalu menyertai ketika sebuah ambisi dan obsesi mewujudkan suatu keinginan untuk maju di topang dengan semangat yang tinggi dari team work yang sudah solid ini dan bertekad bulat untuk terus berjalan kedepan apapun yang terjadi.
kalo ke solo kadang ane juga mampir ke sini nih hehehe
pretty rown





Semoga bermanfaat, dan dukung terus brand Indonesia dengan membeli produk asli dari brand tersebut. terimakasih sudah mampir..

0 komentar:

Post a Comment