Friday 21 November 2014

LUNTURNYA BUDAYA JAWA DI ERA GLOBALISASI


Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di Jakarta, Sumatera dan Suriname.

Wayang Kulit Salah Satu Budaya Jawa


Namun, Tahukah anda bahwa di era globalisasi ini budaya yang ada di Indonesia Khususnya di Jawa mulai terkikis, dan mulai adanya penjajahan budaya dari asing, yang sering kita kenal dengan istilah westernisasi. Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, kultural dan teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai kehidupan bangsa-bangsa, terutama kaum muslimin, dengan gaya Barat.
Terdengar tidak ada sopan santun lagi ya jika budaya kita dijajah oleh bangsa lain?
Memang kenyataanya sekarang ini orang jawa modern sudah jarang memakai bahasa krama dengan orang tua nya & orang yang lebih tua. Anak kecil diajari bahasa indonesia dengan orang tua nya, jadi sejak kecil dia tidak akan pernah tahu yang namanya tatakrama berbahasa dengan orang yang lebih tua bahkan orang tuanya, apa lagi masyarakat yang hidup di daerah perkotaan mayoritas mereka ber kominikasi menggunakan bahasa Indonesia sedangkan di daerah di perdesaan masih banyak yang menggunakan bahasa krama walaupun sebagian juga telah terpengaruh budaya di daerah perkotaan.
Disamping itu kemajuan teknologi komunikasi, sebagai contoh menjamurnya HP, budaya komunikasi kita pun luntur Contoh nya saat seseorang mengajak bicara seseorang yang sedang bermain HP, dia lebih memperhatikan HP nya dari pada yang mengajak bicara.
Didalam kehidupan masyarakat pun sekarang sudah mulai luntur didalam kegiatan bersosialisasi, contohnya sudah hilangnya kegiatan gotong royong apalagi orang-orang jawa yang hidup di daerah perkotaan, kita sudah jarang sekali menemukan kegiatan gotong royong. Masih mending masyarakat yang hidup di daerah pedesaan, masyarakat di pedesaan masih menjujung tinggi budaya jawa. Sebagai contohnya masyarakat dipedesaan masih melakukan kegiatan sosial seperti gotong royong, kendurian dan lain sebagainya.
Jadi sebagai banggsa yang memiliki suku jawa, yang memiliki tatakrama kita harus menanamkan kebudayaan jawa kepada anak cucu kita sejak dini agar kedepan tidak hilang di telan oleh kemajuan jaman.

Bahan Bacaan:
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Jawa

·         Koentjaraningrat. 1968. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

0 komentar:

Post a Comment